CUTELLA : PRODUK KETELA KHAS BUMI MANGLI JEMBER

Tahun 2015 merupakan awal bagi ibu Sri Elastri menjalankan usaha kecil-kecilannya dengan penuh semangat. Meskipun sempat hiatus 2 tahun, usaha ini dikembangkan kembali saat pandemi COVID-19 melanda negeri ini. Sampai detik ini, UMKM mereka berjalan dengan dibantu 6 karyawan, suami dan anak-anaknya. Sementara ini, Mereka konsisten memproduksi produk utamanya, yakni Keripik Singkong. Beliau sempat mencoba untuk menjual jemblem siap saji (Sistem Frozen Food), tetapi saat itu kekurangan tenaga kerja, akhirnya pemasaran Frozen Food ditarik kembali dari pasaran.UMKM ini bertempat di Perum. Bumi Mangli Permai, Blok FB 15, Krajan, Mangli, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Pemberian nama “Cutella” itu berasal dari Ide pemikiran teman beliau, ‘Cut’ dan ‘Ella’. Cut yang merupakan plesetan dari kata “yu” yang berarti kakak perempuan. Dan kata “Ella” yang merupakan nama beliau sendiri. jika digabung Cu-tella bisa bermakna bahan utama produk itu sendiri.

Bahan Utama pembuatan Cutella Presto yaitu Singkong hasil Kabupaten Jember sendiri. Karena Kandungan Air dari Singkong Kabupaten Jember lebih banyak dibandingkan Singkong-singkong lainnya, akhirnya mereka berinovasi dengan mempresto singkong untuk mengurangi kadar airnya. Prosesnya pun tak memakan waktu lama, dari tahap pengupasan, pencucian, dipresto, kemudian digoreng dan disajikan dengan varian rasa yang berbeda-beda. 

Dengan biaya produksi yang terhitung murah, mereka bisa menghasilkan 2 kwintal produk siap jual. Hasil secara keseluruhan pun lumayan memuaskan. Bagaimana tidak, omset mereka per-harinya mencapai Rp.500.000. Produk dari Cutella didistribusikan ke beberapa kota besar, yakni Surabaya, Kediri, hingga Jayapura. Untuk distribusi lokal, dibatasi penyebaran hanya beberapa toko, yakni Primadona, Toko Sari madu, dan beberapa Outlet Pusat Oleh-oleh Khas Jember. Pendistribusian tetap dilanjutkan walau terdapat konflik hak paten nama yang mirip dengan perusahaan lain. 

Pesan dari Ibu Ela,

“Anak-anak muda tidak harus bekerja ikut orang, setidaknya dalam dirinya ada hal yang dapat dikembangkan misalnya usaha sendiri dan bisa menciptakan lapangan kerja.”

Narasumber: Sri Elastri

Reporter: Aliyyah Oktavia

Redaktur Bahasa: Nayla Fairuz 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *